BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dasar
perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan merupakan masa
terjadinya stress fisiologi pada ibu hamil. Karena masa penyesuaian tubuh ibu
terhadap perubahan fungsi tubuh. Ibu hamil sebenarnya sama dengan ibu yang
tidak hamil, namun kualitas dan kuantitasnya ditingkatkan melalui pola makan
dengan kebiasaan makan yang baik, pola makan dan kebiasaan makan yang baik
disini adalah menu seimbang dengan jenis makan yang bervariasi.
(Purwita Sari, 2009)
Ibu hamil membutuhkan tambahan energi dan zat gizi yang seimbang untuk
pertumbuhan dan perkembangan janin dengan tetap memperhatikan kebutuhan zat
gizi ibu (Ramayulis, 2009)
Ibu hamil memerlukan gizi, jika mengalami kurang gizi akan menimbulkan masalah
baik pada ibu maupun janin yang dikandungnya. Kurang gizi dapat mempengaruhi
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, cacat bawaan dan
berat janin bayi rendah. (Zulhaida. Com, 2005).
WHO mengatakan kehamilan ibu harus menyediakan nutrisi yang penting bagi
pertumbuhan anak dan dirinya. Kebutuhan nutrisi wanita hamil banyak mendapat
perhatian dari berbagai komite di seluruh Negara. (Derekm 2005).
Dinegara yang berkembang termasuk Indonesia masalah gizi masih merupakan
masalah kesehatan masyarakat yang utama dan merupakan penyebab kematian wanita
tidak dapat dipungkiri lagi dari masa kehamilan menjadi saat yang paling
berbahaya wanita dalam hidupnya. (Nura, 2002)
Penyebab tidak langsung dari kematian ibu dari sisi masyarakat antara
lain tingkat sosial ekonomi, tingkat pendidikan, faktor budaya dan peran kaum
ibu yang tidak menguntung kan dan tranportasi
resiko kematian ibu makin besar dengan adanya
anemia, kekurangan energi kronik (KEK) dan penyakit menular seperti
malaria,tuberkolosis (TB) Hepatitis, dan HIV / AIDS Pada tahun 1995 misalnya
anemia pada ibu hamil mencapai 51% dan pada ibu nifas 45%, pada tahun
2002 ,17,6% wanita usia subur menederita (Kek). (Siregar 2007).
Di Sumatera tahun 2001 terdapat 77,9% ibu hamil yang tidak memenuhi asupan gizi
yang benar terutama dalam mengkonsumsi zat besi (Fe) sehingga menyebabkan ibu menderita
anemia. (Amiruddin, 2007).
Di daerah pedesaan banyak ibu hamil dengan malnutrisi atau kekurangan
gizi sekitar 23%, secara umum penyebab kurang gizi pada ibu hamil adalah
konsumsi makanan yang tidak terpenuhi syarat gizi yang dianjurkan, jarak
kehamilan dan persalinan yang berdekatan dan ibu hamil dengan tingkat
pendidikan serta pengetahuan yang kurang. Dalam pemenuhan nutrisi yang
dibutuhkan si ibu selama kehamilan. (www,info,Kes,com, 2007).
Dari hasil survey yang dilakukan di Rumah Bersalin Mita, terdapat ibu yang
melakukan pemeriksaan ibu hamil secara rutin sebanyak 155 orang dengan rata –
rata perbulan 31 orang. Dan yang kurang gizi atau anemia sebanyak 2
(3%).
Dari
latar belakang tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui
“Pengetahuan Gizi Seimbang Pada Kehamilan di Rumah Bersalin Mita tahun
2010.”.
1.2. Perumusan
Masalah
Bagaimana Pengetahuan Ibu
Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin Mita Tahun 2010
1.3. Tujuan
Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk
mengetahui Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Seimbang pada kehamilan di Rumah
Bersalin Mita Tahun 2010
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin
Mita berdasarkan umur
2. Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Ibu Tentang Gizi
seimbang pada kehamilan di Rumah Bersalin Mita berdasarkan
pendidikan
3. Untuk mengetahui distribusi Pengetahuan Ibu Tentang
Gizi
Seimbangpada kehamilan di Rumah Bersalin Mita berdasarkan paritas
Posting Komentar