BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pala
merupakan salah satu
komoditi pertanian yang memiliki nilai ekonomis tinggi, di samping berjenis-jenis komoditi pertanian eko-nomis lainnya. menurut pendapat para ahli, pala adalah tanaman
asli Indonesia yang berasal dari Malaise Archipel,
yaitu gugusan kepulauan Banda dan Maluku. Kemudian menyebar dan berkembang ke
pulau pulau lain yang berada di
sekitarnya. Bahkan sekarang telah
mencapai aceh, Sulawesi
utara dan irian
jaya. Sebagai tanaman rempah rempah,pala dapat menghasilkan minyak
etheris dan lemak khusus yang berasal dari biji dan fuli.biji pala
nmenghasilkan 2 sampai 5 % minyak eteris dan 30 – 40 % lemak,sedangkan fuli
menghasilkan 7 – 18 % MINYAK ETERIS dan 20 -30 % lemak(fuli adalah arie yang
berwarna merah tua dan merupakan selaput jala yang membungkus biji) daging buah
pala dapat di gunakan sebagai manisan atau asinan, biji dan fulinya bermamfaat
dalam industry pembuatan susis, makanan kaleng,pengawetan ikan dan lain
lainnya. Disamping itu pala hasil penyulingan
dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industry.
sabun,farfum,
obat obatan dan sebgainya. Sementara itu permintaan pasar dunia akan pala terus
meningkat, dan tidak kurang dari 60 % kebutuhan pala didunia didatangkan dari
Indonesia. Dalam rangka ikut serta meningkatkan devisa Negara melalui export
nonmigas, memperluas lapangan kerja dan melihat prospek pala yang menjanjikan
harapan baik tersebut, maka sudah waktunya tanaman pala perlu mendapatkan
perhatian dan penaganan untuk di kembangkan di propinsi Aceh jaya. Pala
Indonesia pada umumnya,khususnya pala daerah Aceh pada umumnya lebih disukai
oleh pasar dunia, karena mempunyai beberapa kelebihan di bandingkan pala dari
Negara lain. Kelebihannya antara lain Rendimen minyaknya yang tinggi dan aroma
wanginya yang khas.
BAB II
PEMBAHASAN
2.I
Mengenal tanaman pala
Pala (Myristica fragranhoutt) adalah
tanaman daerah tropic yang memeliki 200 species, dan seluruhnya tersebar di
daerah tropis. Dalam keadaan pertumbuhan
yang normal, tanaman pala memiliki
mahkota yang rindang ,dengan tinggi batangnya 10 – 18 m. pohonnya
meruncing keatas.,dengan bahagian paling atasnya, agak bulat serta ditumbuhi daunan yang rapat.
Daunnya berwarna hijau mengkilat,pajangnya 5 – 15 cm, le pala betina
bar 3 – 7 cm dengan panjang tangkai daunnya 0,7 – 1,5 cm. Tanaman pala termasuk
golongan tanaman berjenis kelamin tunggal, meskipun terdapat pula tanaman
berjenis kelamin ganda. Berumah dua, yang memiliki pe3rbedaan yang jelas antara
pohon betina dan pohon jantan. Tanaman di tandai dengan pertumbuhan cabangnya
secara horizontal ( mendatar ) ,
sedangkan tanaman pala jantan di tandai dengan cabang- cabangnya yang mengarah
keatas membuat sudut lancip dengan batangnya.
Keterangan
:
A
= Pohon pala betina, yang ditandai dengan pertumbuhan cabangnya secara
horizontal ( mendatar )
B=
pohon pala jantan,ditandai dengan cabang cabangnya yang mengarah ke atas
membuat sudut lancet dengan batangnya.
Di samping tanaman pala jantan dan
betina, terdapat pula yang campuran dimana tanaman jantan akan dapat
menghasilkan bunga betina, tetapi jarang terjadi tanaman betina berbunga
jantan. Tanaman pala berbuah berbentuk bulat, berwarna hijau kekuning-kuningan
buah ini apabila masak terbelah dua. Garis tengah buah berkisar antara 3 – 9
cm, daging buahnya tebal dan asm rasanya. Biji berbentuk lonjong sampai bulat,
panjangnya berkisar antara 1,5 – 4,5 cm, kulit biji berwarna coklat dan
mengkilat pada bagian luarnya. Kernel biji berwarna keputih-putihan, sedangkan
fulinya berwarna merah gelap dan kadang-kadang putih kekuning-kuningan dan
membungkus biji mennyerupai jala.
2. 2 Syarat-Syarat Tumbuh
Tinggi tempat
Tanaman pala , dapat tumbuh baik
pada ketenggian 0 – 700 meter di atas permukaan laut.
Tanah
Untuk dapat tumbuh baik, memerlukan:- Lapisan atas
top soil; cukup dalam, cukup tersedia unsure hara. Drainasenya baik. Udara
dalam tanah cukup tersedia. Tanaman pala juga akan tumbuh baik pada tanah
berstruktur pasr sampai lempung dengan kandungan bahan organic tinggi. Pada
tanah tanah yang miskin, Tanaman pala
juga dapat tumbuh baik apabila di imbangi dengan pemupukan dan perawatan
yang baik.
Iklim
A . Suhu
daerah-daerah penyebaran pala memiliki suhu yang tidak sama, yakni berkisar
antara 18° c - 34°
c. Tanaman pala akan brkembang dengan
baik didaerah tropis,dengan suhu optimum untuk pertumbuhan dan produksi ± 20° c
sampai 30 ° c.b. Curah hujan tanaman pala memerlukan iklim tropis yang panas
dengan curah hujan yang tinggi, tampa adanya masa kering yang nyata.
Pada
daerah-daerah yang mempunyai kemiringan yang tajam dan curah hujan tinggi,
perlu dibuat teras teras untuk mempertahankan tingkat kesuburan tanahnya.
B . Curah hujan
yang baik bagi pertumbuhan tanaman pala ± 2175mm sampai 3550 mm/ tahun.c. Angin
tanaman pala peka terhadap angin kencang, karenanya tidak sesuai diusahakan
pada areal yang terbuka tampa tanaman pelindung. Angin yang bertiup terlalu
kencang, bukan saja menyebabkan penyerbukan tanaman terganggu, malahan buah dan
pucuk pucuk akan jatuh berguguran. Untuk daerah-daerah yang tiupan anginnya
sering keras,penanaman pohon penahan angin ditepi kebun sangat di anjurkan.
Namun tanaman pelindung yang di tanam terlalu rapat, dapat menghambat
pertumbuhan tanaman pala, karena adanya persaingan dalam mendapatkan unsure
hara.
Keserdiaan Air
Tanaman pala
peka terhadap genangan air, oleh karena itu sebaiknya pada areal pertanaman
pala di buat disaluran yang baik.
Walaupun demikian, untuk bulan-bulan
kering, tanaman pala memerlukan air yang cukup, untuk itu tanah harus mempunyai
keserdiaan air (Water holding capacity) yang cukup. Adanya tanaman penutup
tanah dan tanaman pelindung, dapat membantu mengatasi keserdiaan air.
Terjadinya genangan air pada pertanaman pala, akan berakibat pertumbuhannya terhambat,
bahkan mudah terserang penyakit busuk akar yang dapat memusnahkan tanaman pala
tersebut.
2.
3. Pohon pelindung
Dalam pengusahaan tanaman pala, tanaman
pelindung angin harus mendapat perhatian. Kegunaan lain pohon pelindung adalah
untuk melindungi tanaman dari sinar matahari yang berlebihan, terutama pada
saat tanaman masih. Yang perlu di perhatikan,pada waktu tanaman berumur 4 – 5
tahun, tanaman pala sudah memerlukan sinar matahari yang banyak untuk dapat
berproduksi.
Oleh karenanya
penjarangan pohon pelindung harus
dilakukan, hal ini juga penting untuk mencegah pertumbuhan yang tidak normal
yaitu memanjang keatas, dan mencergah terjadinya persaingan didalam menyerap
unsur hara diantara tanaman pala dan tanaman pelindung. Pohon pelindung yang
baik adalah pohon yang daunnya tidak terlalu rimbun serta tahan terhadap
hempasan angin seperti pohon kelapa,duku, rambutan dan jenis pohon buah-buah
lainnya,
2.4
. Perbanyakan tanaman pala
Umumnya tanaman pala dapat diperbanyak
dengan mudah melalui tiga cara:
-
Perbanyakan dengan biji
-
Perbanyakan dengan
cangkokan
-
Perbanyakan dengan
okulasi
-
A.
perbanyakan dengan biji
Perbanyakan dengan cara ini sebenarnya kurang
menguntungkan, karena tanaman baru yang di hasilkan jarang memilikin sifat
sifat persis sama dengan induknya. Umumnya perbanyakan pala dengan biji akan
menghasilkan rata-rata pohon betina 55 %, jantan 40 %, Komposisi seperti ini jelas
tidak akan memberikan keuntungan. Karenanya dalam pengusahaan pala, tanaman
jantan, betina, maupun campuran.
Pengalaman
di pulau Banda menunjukkan, bahwa hasil seleksi biji yang besar dari sekumpulan
buah yang telah di panen untuk dijadikan bibit, diambil dari pohon induk yang letaknya berdekatan dengan pohon yang berbunga
jantan, dapat memberikan hasil yang memuaskan.
B. Perbanyakan dengan Cangkokan
Prinsipnya
sama seperti pencangkokan tanaman lainnya, tanaman baru hasil cangkokan akan
memiliki sifat-sifat seprti induknya. Pelaksanaan mudah sekali, sekaligus
memanfaatkan cabang-cabang tanaman yang kurang produktif tetapi memungkinkan
untuk di cangkok. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih cabang
yang akan dicangkok, harus berasal dari pohon induk yang pertumbuhannya
baik,rimbun, b ebas dari hama dan penyakit, serta produktif. Umur pohon
berkisar antara 12 – 15 tahun. Cabang harus yang suda berkayu, tetapi tidak
terlalu tua atau muda.
Mencangkok
sebaiknya dilakukan pada musim hujan, tetapi musim kemarau juga bukan suatu
hambatan,aslakan dilakukan penyiraman yang teratur. Cara lain untuk
mengatasinya adalah dengan xcara meletakkan kaleng bekas yang diberi lubang
halus, kemudian diisi air dan di ikat/ digantungkan tepat diatas cangkokan.
Akar hasil cangkokan akan muncul setelah satu bulan, mula-mula berwarna putih,
kemudian akan berubah warna menjadi coklat tua pertanda akarnya sudah kuat dan
sudah siap di pintahkan kepertanaman. Apabila pengcangkokan dilakukan dengan
baik, maka tanaman hasil hasil cangkokan akan cepat tumbuhnya dan tahan
terhadap perubahan lingkungan setelah di pindahkan ke kebun.
-Lubang Dan
Jarak Tanam
Lubang tanam harus sudah di
persiapkan I bulan sebelum tanam, Minimal dengan ukuran 60 X 60 X 60 cm, untuk
tanah- tanah yang unsure litannya banyak, ukuran lubang tanam boleh di buat
lebih besar lagi 1 X 1 meter. Dalam menggali lubang, lapisan tanah bagian atas
harus di pisahkan dengan lapisan tanah bawah, karena keduanya mempunyai kandungan unsure yang berbeda.
Setelah 1 – 2 minggu kemudian tanah galian tadi dimasukkan kembali kedalam
lubang. Lapisan tanah bagian bawah dimasukkan terlebih dahulu, baru kemudian
lapisan tanah bagian atas yang sudah di beri pupuk kandang/ kompos 1 – 2 kleng.
Dua atau tiga minggu kemudian, penanaman bibit dapat dilakukan. Jarak antara
tanam, pada tanah datar di anjurkan 9 X 9 m.
C. Bibit
Bibit yang ditanam adalah yang telah
berumur 1 – 2 tahun ( bila dari biji okulasi ), bibit yang berasl dari
cangkokan segera bias ditanam setelah akarnya di pandang cukup kuat untuk
dipindahkan ke perkebunan
2.
5 Pemeliharaan
Untuk mencapai hasil yang maksimal dari
tanaman yang di usahakan, maka pemeliharaan merupakan salah satu factor yang
harus di perhatikan, antara lain dalam hal, Pohon pelindung, Tanaman muda
umumnya kurang tahan terhadap panas matahari. Dalam hal ini untuk menjamin agar
tanaman tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi. Pupuk yang diberikan bias
pupuk organic ( kompos, pupuk kandang) dan atau pupk anorganik ( urea,ZA, TSP ,
KCL , NPK , dll ) jenis dan dosisnya di sesuaikan dengan kondisi tanaman atau
mintalah putunjuk pada PPL setempat. Cara pemupukannya di benamkan dalam parit
sedalam 2 – 10 cm, melingkari batang gtanaman (selebar kanopi ). Pengendalian
tanam,an penganggu/ gulma, hampir di setiap kebun ada gulma yang jika dibiarkan
sangat merugikan. Oleh karena pertumbuhan harus dikendalikan. Penggunaan
herbisida bisa dilakukan namun efisiensinya perlu di perhitungkan. Karena
rekomendasi penggunaan herbisida ( jenis dan dosisnya ) di setiap daerah
mungkin berbeda.
2.6.
Hama Dan penyakit
a- Hama Hama
Tanda-tanda serangan berupa terdapatnya
lubang gerekan pada batang, dengan diameter 1,5 – 2,0 cm, dari lubang ini keluar serbuk-serbuk
kayu. Akibatnya dapat mematikan tanaman pala. Cara pemberantasanya : dengan
mengejeksi pestisida sistimetik kedalam batang tanaman ( Dimicron 100 ec atau
tamaron 50 ec ). Cara lainnya dengan menekik lubang gerekan kemudian membunuh
hamanya atau menutup lubang gerakan dengan kayu-kayu. Kumbang Areocium
foricolatus.
Berukuran kecil menyerang buah pala yang
telah jatuh,imgo menggerek buah kemudian meletakkan telur di dalamnya,yang
selanjutnya akan berkembang menjadi lundi yang dapat menggerek buah secara
keseluruhan.
Cara
pencegahannya, buah yang telah di petik harus segera di keringkan
3. Rayap
serangan dimulai dari akar, kemudian pangkal batang dan seterusnya mengikuti
batang bagian dalam, sehingga seluruh bagian batang dapat terserang. Tanda khusus yang dapat
dilihat adalah terjadinya bercak hitam pada permkaan batang. Bila bercak hitam
itu dikupas, maka akan kelihatan sarang serta saluran yang dibuat oleh rayab di
dalam nya. Serngn rayap ini banyak di jumpai pada kebun-kebun yang kurang
bersih dari semak dan tanggul –tanggul pohon. Cara pencegahannya, dengan
menyemprotkan pestisida ke bercak hitam yang telah dibuka, sehingga pestisida
akan merembes ke dalam sarang dan saluran-saluran yang di buat rayap
b.Penyakiuah
-penyakit pecah buah atau terbelah putih, penyakit ini disebabkan oleh
cendawanCoryneum myristicae yang menyebabkan buah terbelah karena pertumbuhan
daging buah terhambat, sehingga tidak dapat mengimbangi pertumbuhan fuli dan
biji, yang akhirnya akan jatuh sebelum tua. Tanda-tandanya : pada bagian luar
daging buah yang berumur 5 – 6 bulan, terdapat bercak bercak kecil berwarna
ungu kecoklatan. Bercak-bercak ini akan bertambah besar dan kemungkinan berubah
jadi hitam. Cara pencegahannnya : dengan membuat saluran pembuangan air
(drainase ) yang baik atau melakukan pengasapan belerang di bawah pohon dengan
dosis 100 gram belerang/pohon. Buah buah yang terserang segera di buang dan di
tanam dalam tanah. Melakukan penyemprotan dengan fungisida.
2.
7. Panen
Tanaman mulai berbuah pada umur 7 tahun, dan
umur 10 tahun sudah berproduksi ecara menguntungkan. Produksinya akan terus
meningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi,. Hal ini
berlangsung terus samapai tanaman berumur 60 – b70 tahun.
Dalam setahun tanaman pala dapat di petik
dua kali, yang setiap daerah biasanya waktunya tidak sama. Umumnya buah pala
dipanen setelah cukup tua, yang ditandai merekahnya buah, umurnya + 6 bulan
sejak berbunga. Cara pemetikannya bias dengan galah yang ujungnya di beri
keranjang, atau langsung memenjat pohon
untuk memungut buah yang betul betul tua. Buah yang telah di
petik,segera di perlakukan sesuai keperluannya. Hal ini dilakukan untuk
menghindari dari segala penyakit. Dan setiap tahun panen pala di lakukan dua
priode. Mengenal tiga musim pemetikan yaitu : musim barat , musim matahari (
kemarau ) dan musim timur.
a. Musim barat
di mulain pada daerah pantai ( + bulan oktober ), dua bulan kemudian di daerah pegunungan .
biasanay biasanya buah buah yang dipetik pada musim barat ini kwalitasnya baik.
b.Musim timur :
Didaerah pantai dimulai di bulan maret sedangkan di daerah pergunungan di mulai
pada bulan juni. Buah pala yang di panen
musim ini kwalitas pala dan fulinya lebih rendah, di bandingkan yang
dipanen pada musim barat
c . Musim matahari : adalah musim pemetikan
tambahan yang dilakukan pada musim barat dan musim timur..
2.
8. Pengolahan
Agar diperoleh mutu yang lebih baik, maka
perlu di petik buah yang bener-benar tua/ telah membelah. Buah pala yang telaqh
jatuh ke tanah bekas di makan burung, umumnya merupakan buah yang tua juga,
tetapi hasil fuli tidak dapat di harapkan.
2.9.
Pengolahan Pala dan fuli
1. Pemisahan
biji dan buah
2. pelepasan
fuli dari bijinya yang dil;dkukan dengan hati hati,dari ujung kearah pangkal,
agar diperoleh fuli yang utuh sehingga bermutu tinggi
3. Pengeringan
antara pala dan fuli dilakukan secara terpisah, pengeringan biji tidak boleh
dengan suhu 45 °c, karena akan diperoleh biji pala yang berkualitas rendah
disebabkan mencairnya kandungan lemak, biji keriput dan membentuk remah dan
aroma biji akan berkurang, pengeringan dapat dilakukan dengan penjumuran atau
dengan pengasapan. Pengasapan dilakukan di rumah asap, pada suhu ruangan 35°c,-
40°c, dilakukan terus menerus selama10 – 15 hari samapai kadar air biji menjadi
8-10 % pengeringan fuli lebih sederhana, full disebar di atas tampi/nyiru dan
di jemur di bawah sinar matahari sampai kadar airnya menjadi 10 -12%4.
Pemisahan biji pala dari cangkangnya. Penyimpanan biji pala kering biasanya
masih bercangkang ( untuk melindungi dari hama dan penyakit ). Cangkang ini
dapat di pecah dengan mesin pemecah pala atau di pukul dengan pemukul kayu,
luka pada biji akan menurunkan kwalitasnya.
4 . fumigasi (
pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan gas racun ) Untuk pala di
lakukan 2 kali, yaitu setelah biji di pisah kan dar cangkang nya dan setelah
pengepakan dalam karung menjelang di export. Untuk fuli juga difumigasi 2 kali,
yaitu sebelum dilakkan sortasi dan setelah pengepakan menjelang di export
5. Sortasi.
Sortasi pala dilakukan menurut: Ukuran,warna,
keriput,/tidak, pecah basah-lubang/tidak. Pada garis besarnya di bedakan 3
kwalitas biji pala, yang masing masing dapat dipisahkan atas beberapa sub
kwalitas abcd, berasal dari buah petik yang cukup tua dan pemukaan biji licin.
Kwalitas 11 atau rimple atau ss, pemukaan biinya berkeriput karena berasl dari
buah yang belum cukup tua atau karena mengalami pemanasan lebih dari 45°C.
kwalitas 111 atau BWP ( Broken,Warmy, Punky ) berasal dari buah yang kurang tua
yang di pungut dari tanah, buah yang kurang tua atau buah yang mengalami
kerusakan dalam pengolahan. Kwalitas ABCD masih dapat dipisahkan atau sub
kwalitas A, B, C dan D dengan menggunakan saringan kayu yang mempunyai lubang
dengan diameter tertentu . Kwalitas rimple/ss, berdasrkan besar kecilnya masih
dapat dipisahkan atas sub kwalitas R/A dan R/E. sedangkan kwalitas BWP dapat
dibagi atas sub kwaltas BWP1 dan BWP 11. Sortasi biji pala ini dilakukan dengan
tangan
2.10.
Pengolahan Minyak Pala
Bbiji pala mengandung minyak
lemak (fixed oil) sebanyak 25 – 40 % minyak ini dapat diperoleh dengan cara
menggiling dan memeras biji pala tersebut. Apabila minyak lemak tidak
dikeluarakan lebih dahulu, pada penyulingan akan ikut tersuling dan akan
tersulit dipisahkan dari minyak palanya. Setelah biji pala tergiling kemudian
dimasukkan bejana, dan dilakukan penyulingan selama +10–30 jam. Setelah
disaring, minyak ditampung kedalam botol penampung yang digunakan untuk
memisahkan air dari minyak, rendemen minyak yang diperoleh berkisar antara 7– 6
%. Minyak pala berupa cairan yang hampir tidak berwarna / kuning muda, dengan
bau khas pala, apabila disimpan akan menyerap oksigen dan menjadi kental.
Minyak pala ini dieksport ke Singapura, Perancis, Inggris, Nederland dan
Amerika Serikat. Standar mutu minyak pala : -Deskripsi : Minyak pala adalah
yang diperoleh dari penyulingan biji–biji buah tanaman Myristica Fraqrans
Houtt. Jenis mutu : Minyak pala digolongkan dalam satu jenis mutu. -Syarat mutu
Karakteristik Syarat – Bobot Jenis pada 25°C 0,847 – 0,919 –Index bias pada 25°C
1,474-1,497 –Putaran optik pada 25°C + 10°-30° Kelrutan dalam etanol 90 % 1–1
jernih, seterusnya jernih. Suhu 25°-30° -Sisa penguapan contoh 4,8 gr 2,5 %
sampai 5,2 gr, mark. –Zat– zat asingan. Minyak pelican negatif B. Minyak
terpenting negatif C. Minyak lemak Negatif D. Alkohol tambahan negative.
2.11.Pengolahan
Pala Destilasi (destening nutmeg)
Pengolohan destilasi sangat
sederhana sekali, yakni buah pala yang masih muda (berumur 2-5 bulan) dipetik,
dilepaskan daging buahnya, kemudian bijinya dijemur dipanas matahari selama 2-3
hari, kemudian disotir menurut mutunya. Cars lainnya adalah dikeringkan di atas
tungku api (diasap) selama + 2hari. Dipasaran dunia terdapat 2 mutu pala
destilasi yaitu : -Mutu I kode AZWI. –Mutu II kode ETEZ. Spesifikasi : -Deskripsi
: Pala deslitasi adalah biji pala yang berasal dari buah tanaman Myristica
Fraqrans Houtt yang dipetik muda. –Jenis mutu : Ada 2 jenis mutu yaitu, Mutu I
(AZWI), buah pala tampa batok yang dikeringkan, umunya berasal dari buah muda
berumur 2-2,5 bulan. Mutu II (ETEZ), buah pala yabg dikeringkan, umumnya
berasal dari buah muda berumur 2-5 bulan. –Syarat mutu Syarat Karakteristik
Mutu I Mutu II.
-
Kadar air, %
(bobot/bobot) males. 14,0 14,0
-
Kadar minyak atsiri,
(bobot/bobot) min. % 7,54
-
Kadar minyak non
atsiri, (bobot/bobot) males. % 10 12
-
Benda asing, %
(bobot/bobot) maks. 0,5 0,5
KESIMPULAN
Pala (Myristica fragranhoutt) adalah
tanaman daerah tropic yang memeliki 200 species, dan seluruhnya tersebar di
daerah tropis. Dalam keadaan pertumbuhan
yang normal, tanaman pala memiliki
mahkota yang rindang ,dengan tinggi batangnya 10 – 18 m. pohonnya
meruncing keatas.,dengan bahagian paling atasnya, agak bulat serta ditumbuhi daunan yang rapat.
Kegunaan lain pohon pelindung adalah
untuk melindungi tanaman dari sinar matahari yang berlebihan, terutama pada
saat tanaman masih. Yang perlu di perhatikan,pada waktu tanaman berumur 4 – 5
tahun, tanaman pala sudah memerlukan sinar matahari yang banyak untuk dapat
berproduksi, dan pemeliharaan Untuk
mencapai hasil yang maksimal dari tanaman yang di usahakan, maka pemeliharaan
merupakan salah satu factor yang harus di perhatikan, antara lain dalam hal,
Pohon pelindung, Tanaman muda umumnya kurang tahan terhadap panas matahari.
Dalam hal ini untuk menjamin agar tanaman tumbuh dengan baik dan berproduksi
tinggi.
Panen Tanaman mulai berbuah pada umur 7
tahun, dan umur 10 tahun sudah berproduksi ecara menguntungkan. Produksinya
akan terus meningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi,. Hal
ini berlangsung terus samapai tanaman berumur 60 – b70 tahun.
Pengolahan destilasi sangat sederhana
sekali, yakni buah pala yang masih muda (berumur 2-5 bulan) dipetik, dilepaskan
daging buahnya, kemudian bijinya dijemur dipanas matahari selama 2-3 hari,
kemudian disotir menurut mutunya. Cars lainnya adalah dikeringkan di atas
tungku api (diasap) selama + 2hari.
+ komentar + 1 komentar
terima kasih atas informasinya
Posting Komentar