makalah tentangt pala

Senin, 08 Oktober 20121komentar


                                                                    BAB I
                                                          PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Pala  merupakan  salah  satu  komoditi  pertanian  yang  memiliki  nilai ekonomis  tinggi, di samping  berjenis-jenis  komoditi  pertanian  eko-nomis lainnya. menurut  pendapat  para  ahli, pala  adalah  tanaman  asli  Indonesia yang berasal dari Malaise Archipel, yaitu gugusan kepulauan Banda dan Maluku. Kemudian menyebar dan berkembang ke pulau pulau lain  yang berada di sekitarnya. Bahkan  sekarang  telah  mencapai  aceh, Sulawesi utara  dan  irian  jaya. Sebagai tanaman rempah rempah,pala dapat menghasilkan minyak etheris dan lemak khusus yang berasal dari biji dan fuli.biji pala nmenghasilkan 2 sampai 5 % minyak eteris dan 30 – 40 % lemak,sedangkan fuli menghasilkan 7 – 18 % MINYAK ETERIS dan 20 -30 % lemak(fuli adalah arie yang berwarna merah tua dan merupakan selaput jala yang membungkus biji) daging buah pala dapat di gunakan sebagai manisan atau asinan, biji dan fulinya bermamfaat dalam industry pembuatan susis, makanan kaleng,pengawetan ikan dan lain lainnya. Disamping itu pala hasil penyulingan  dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industry.
sabun,farfum, obat obatan dan sebgainya. Sementara itu permintaan pasar dunia akan pala terus meningkat, dan tidak kurang dari 60 % kebutuhan pala didunia didatangkan dari Indonesia. Dalam rangka ikut serta meningkatkan devisa Negara melalui export nonmigas, memperluas lapangan kerja dan melihat prospek pala yang menjanjikan harapan baik tersebut, maka sudah waktunya tanaman pala perlu mendapatkan perhatian dan penaganan untuk di kembangkan di propinsi Aceh jaya. Pala Indonesia pada umumnya,khususnya pala daerah Aceh pada umumnya lebih disukai oleh pasar dunia, karena mempunyai beberapa kelebihan di bandingkan pala dari Negara lain. Kelebihannya antara lain Rendimen minyaknya yang tinggi dan aroma wanginya yang khas.

                                                      BAB II
                                                 PEMBAHASAN
2.I Mengenal tanaman pala                                      
            Pala (Myristica fragranhoutt) adalah tanaman daerah tropic yang memeliki 200 species, dan seluruhnya tersebar di daerah tropis. Dalam keadaan pertumbuhan  yang normal, tanaman pala memiliki  mahkota yang rindang ,dengan tinggi batangnya 10 – 18 m. pohonnya meruncing keatas.,dengan bahagian paling atasnya,  agak bulat serta ditumbuhi daunan yang rapat.  Daunnya berwarna hijau  mengkilat,pajangnya 5 – 15 cm, le pala betina bar 3 – 7 cm dengan panjang tangkai daunnya 0,7 – 1,5 cm. Tanaman pala termasuk golongan tanaman berjenis kelamin tunggal, meskipun terdapat pula tanaman berjenis kelamin ganda. Berumah dua, yang memiliki pe3rbedaan yang jelas antara pohon betina dan pohon jantan. Tanaman di tandai dengan pertumbuhan cabangnya secara horizontal (  mendatar ) , sedangkan tanaman pala jantan di tandai dengan cabang- cabangnya yang mengarah keatas membuat sudut lancip dengan batangnya.
Keterangan :
A = Pohon pala betina, yang ditandai dengan pertumbuhan cabangnya secara
    horizontal ( mendatar )
B= pohon pala jantan,ditandai dengan cabang cabangnya yang mengarah ke atas membuat sudut lancet dengan batangnya.
            Di samping tanaman pala jantan dan betina, terdapat pula yang campuran dimana tanaman jantan akan dapat menghasilkan bunga betina, tetapi jarang terjadi tanaman betina berbunga jantan. Tanaman pala berbuah berbentuk bulat, berwarna hijau kekuning-kuningan buah ini apabila masak terbelah dua. Garis tengah buah berkisar antara 3 – 9 cm, daging buahnya tebal dan asm rasanya. Biji berbentuk lonjong sampai bulat, panjangnya berkisar antara 1,5 – 4,5 cm, kulit biji berwarna coklat dan mengkilat pada bagian luarnya. Kernel biji berwarna keputih-putihan, sedangkan fulinya berwarna merah gelap dan kadang-kadang putih kekuning-kuningan dan membungkus biji mennyerupai jala.
   2. 2 Syarat-Syarat Tumbuh
   Tinggi tempat
              Tanaman pala , dapat tumbuh baik pada ketenggian 0 – 700 meter di atas permukaan laut.
Tanah
Untuk  dapat tumbuh baik, memerlukan:- Lapisan atas top soil; cukup dalam, cukup tersedia unsure hara. Drainasenya baik. Udara dalam tanah cukup tersedia. Tanaman pala juga akan tumbuh baik pada tanah berstruktur pasr sampai lempung dengan kandungan bahan organic tinggi. Pada tanah tanah yang miskin, Tanaman pala  juga dapat tumbuh baik apabila di imbangi dengan pemupukan dan perawatan yang baik.
Iklim
A . Suhu daerah-daerah penyebaran pala memiliki suhu yang tidak sama, yakni berkisar antara 18° c - 34° c. Tanaman pala akan  brkembang dengan baik didaerah tropis,dengan suhu optimum untuk pertumbuhan dan produksi ± 20° c sampai 30 ° c.b. Curah hujan tanaman pala memerlukan iklim tropis yang panas dengan curah hujan yang tinggi, tampa adanya masa kering yang nyata.
Pada daerah-daerah yang mempunyai kemiringan yang tajam dan curah hujan tinggi, perlu dibuat teras teras untuk mempertahankan tingkat kesuburan tanahnya.
B . Curah hujan yang baik bagi pertumbuhan tanaman pala ± 2175mm sampai 3550 mm/ tahun.c. Angin tanaman pala peka terhadap angin kencang, karenanya tidak sesuai diusahakan pada areal yang terbuka tampa tanaman pelindung. Angin yang bertiup terlalu kencang, bukan saja menyebabkan penyerbukan tanaman terganggu, malahan buah dan pucuk pucuk akan jatuh berguguran. Untuk daerah-daerah yang tiupan anginnya sering keras,penanaman pohon penahan angin ditepi kebun sangat di anjurkan. Namun tanaman pelindung yang di tanam terlalu rapat, dapat menghambat pertumbuhan tanaman pala, karena adanya persaingan dalam mendapatkan unsure hara.
Keserdiaan Air
Tanaman pala peka terhadap genangan air, oleh karena itu sebaiknya pada areal pertanaman pala di buat disaluran yang baik.
     Walaupun demikian, untuk bulan-bulan kering, tanaman pala memerlukan air yang cukup, untuk itu tanah harus mempunyai keserdiaan air (Water holding capacity) yang cukup. Adanya tanaman penutup tanah dan tanaman pelindung, dapat membantu mengatasi keserdiaan air. Terjadinya genangan air pada pertanaman pala, akan berakibat pertumbuhannya terhambat, bahkan mudah terserang penyakit busuk akar yang dapat memusnahkan tanaman pala tersebut.
2. 3. Pohon pelindung
     Dalam pengusahaan tanaman pala, tanaman pelindung angin harus mendapat perhatian. Kegunaan lain pohon pelindung adalah untuk melindungi tanaman dari sinar matahari yang berlebihan, terutama pada saat tanaman masih. Yang perlu di perhatikan,pada waktu tanaman berumur 4 – 5 tahun, tanaman pala sudah memerlukan sinar matahari yang banyak untuk dapat berproduksi.
Oleh karenanya penjarangan pohon pelindung  harus dilakukan, hal ini juga penting untuk mencegah pertumbuhan yang tidak normal yaitu memanjang keatas, dan mencergah terjadinya persaingan didalam menyerap unsur hara diantara tanaman pala dan tanaman pelindung. Pohon pelindung yang baik adalah pohon yang daunnya tidak terlalu rimbun serta tahan terhadap hempasan angin seperti pohon kelapa,duku, rambutan dan jenis pohon buah-buah lainnya,
2.4 . Perbanyakan tanaman pala
     Umumnya tanaman pala dapat diperbanyak dengan mudah melalui tiga cara:
-           Perbanyakan dengan biji
-          Perbanyakan dengan cangkokan
-          Perbanyakan dengan okulasi
-          A. perbanyakan dengan biji
Perbanyakan dengan cara ini sebenarnya kurang menguntungkan, karena tanaman baru yang di hasilkan jarang memilikin sifat sifat persis sama dengan induknya. Umumnya perbanyakan pala dengan biji akan menghasilkan rata-rata pohon betina 55 %, jantan 40 %, Komposisi seperti ini jelas tidak akan memberikan keuntungan. Karenanya dalam pengusahaan pala, tanaman jantan, betina, maupun campuran.
           Pengalaman di pulau Banda menunjukkan, bahwa hasil seleksi biji yang besar dari sekumpulan buah yang telah di panen untuk dijadikan bibit, diambil dari pohon induk yang  letaknya berdekatan dengan pohon yang berbunga jantan, dapat memberikan hasil yang memuaskan.
B. Perbanyakan dengan Cangkokan
           Prinsipnya sama seperti pencangkokan tanaman lainnya, tanaman baru hasil cangkokan akan memiliki sifat-sifat seprti induknya. Pelaksanaan mudah sekali, sekaligus memanfaatkan cabang-cabang tanaman yang kurang produktif tetapi memungkinkan untuk di cangkok. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih cabang yang akan dicangkok, harus berasal dari pohon induk yang pertumbuhannya baik,rimbun, b ebas dari hama dan penyakit, serta produktif. Umur pohon berkisar antara 12 – 15 tahun. Cabang harus yang suda berkayu, tetapi tidak terlalu tua atau muda.
           Mencangkok sebaiknya dilakukan pada musim hujan, tetapi musim kemarau juga bukan suatu hambatan,aslakan dilakukan penyiraman yang teratur. Cara lain untuk mengatasinya adalah dengan xcara meletakkan kaleng bekas yang diberi lubang halus, kemudian diisi air dan di ikat/ digantungkan tepat diatas cangkokan. Akar hasil cangkokan akan muncul setelah satu bulan, mula-mula berwarna putih, kemudian akan berubah warna menjadi coklat tua pertanda akarnya sudah kuat dan sudah siap di pintahkan kepertanaman. Apabila pengcangkokan dilakukan dengan baik, maka tanaman hasil hasil cangkokan akan cepat tumbuhnya dan tahan terhadap perubahan lingkungan setelah di pindahkan ke kebun.
-Lubang Dan Jarak Tanam
           Lubang tanam harus sudah di persiapkan I bulan sebelum tanam, Minimal dengan ukuran 60 X 60 X 60 cm, untuk tanah- tanah yang unsure litannya banyak, ukuran lubang tanam boleh di buat lebih besar lagi 1 X 1 meter. Dalam menggali lubang, lapisan tanah bagian atas harus di pisahkan dengan lapisan tanah bawah, karena keduanya  mempunyai kandungan unsure yang berbeda. Setelah 1 – 2 minggu kemudian tanah galian tadi dimasukkan kembali kedalam lubang. Lapisan tanah bagian bawah dimasukkan terlebih dahulu, baru kemudian lapisan tanah bagian atas yang sudah di beri pupuk kandang/ kompos 1 – 2 kleng. Dua atau tiga minggu kemudian, penanaman bibit dapat dilakukan. Jarak antara tanam, pada tanah datar di anjurkan 9 X 9 m.
C. Bibit
           Bibit yang ditanam adalah yang telah berumur 1 – 2 tahun ( bila dari biji okulasi ), bibit yang berasl dari cangkokan segera bias ditanam setelah akarnya di pandang cukup kuat untuk dipindahkan ke perkebunan
2. 5 Pemeliharaan
     Untuk mencapai hasil yang maksimal dari tanaman yang di usahakan, maka pemeliharaan merupakan salah satu factor yang harus di perhatikan, antara lain dalam hal, Pohon pelindung, Tanaman muda umumnya kurang tahan terhadap panas matahari. Dalam hal ini untuk menjamin agar tanaman tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi. Pupuk yang diberikan bias pupuk organic ( kompos, pupuk kandang) dan atau pupk anorganik ( urea,ZA, TSP , KCL , NPK , dll ) jenis dan dosisnya di sesuaikan dengan kondisi tanaman atau mintalah putunjuk pada PPL setempat. Cara pemupukannya di benamkan dalam parit sedalam 2 – 10 cm, melingkari batang gtanaman (selebar kanopi ). Pengendalian tanam,an penganggu/ gulma, hampir di setiap kebun ada gulma yang jika dibiarkan sangat merugikan. Oleh karena pertumbuhan harus dikendalikan. Penggunaan herbisida bisa dilakukan namun efisiensinya perlu di perhitungkan. Karena rekomendasi penggunaan herbisida ( jenis dan dosisnya ) di setiap daerah mungkin berbeda.
2.6. Hama Dan penyakit
a- Hama Hama
     Tanda-tanda serangan berupa terdapatnya lubang gerekan pada batang, dengan diameter 1,5 – 2,0  cm, dari lubang ini keluar serbuk-serbuk kayu. Akibatnya dapat mematikan tanaman pala. Cara pemberantasanya : dengan mengejeksi pestisida sistimetik kedalam batang tanaman ( Dimicron 100 ec atau tamaron 50 ec ). Cara lainnya dengan menekik lubang gerekan kemudian membunuh hamanya atau menutup lubang gerakan dengan kayu-kayu. Kumbang Areocium foricolatus.
     Berukuran kecil menyerang buah pala yang telah jatuh,imgo menggerek buah kemudian meletakkan telur di dalamnya,yang selanjutnya akan berkembang menjadi lundi yang dapat menggerek buah secara keseluruhan.
Cara pencegahannya, buah yang telah di petik harus segera di keringkan
3. Rayap serangan dimulai dari akar, kemudian pangkal batang dan seterusnya mengikuti batang bagian dalam, sehingga seluruh bagian batang  dapat terserang. Tanda khusus yang dapat dilihat adalah terjadinya bercak hitam pada permkaan batang. Bila bercak hitam itu dikupas, maka akan kelihatan sarang serta saluran yang dibuat oleh rayab di dalam nya. Serngn rayap ini banyak di jumpai pada kebun-kebun yang kurang bersih dari semak dan tanggul –tanggul pohon. Cara pencegahannya, dengan menyemprotkan pestisida ke bercak hitam yang telah dibuka, sehingga pestisida akan merembes ke dalam sarang dan saluran-saluran yang di buat rayap
b.Penyakiuah -penyakit pecah buah atau terbelah putih, penyakit ini disebabkan oleh cendawanCoryneum myristicae yang menyebabkan buah terbelah karena pertumbuhan daging buah terhambat, sehingga tidak dapat mengimbangi pertumbuhan fuli dan biji, yang akhirnya akan jatuh sebelum tua. Tanda-tandanya : pada bagian luar daging buah yang berumur 5 – 6 bulan, terdapat bercak bercak kecil berwarna ungu kecoklatan. Bercak-bercak ini akan bertambah besar dan kemungkinan berubah jadi hitam. Cara pencegahannnya : dengan membuat saluran pembuangan air (drainase ) yang baik atau melakukan pengasapan belerang di bawah pohon dengan dosis 100 gram belerang/pohon. Buah buah yang terserang segera di buang dan di tanam dalam tanah. Melakukan penyemprotan dengan fungisida.
2. 7. Panen
      Tanaman mulai berbuah pada umur 7 tahun, dan umur 10 tahun sudah berproduksi ecara menguntungkan. Produksinya akan terus meningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi,. Hal ini berlangsung terus samapai tanaman berumur 60 – b70 tahun.
     Dalam setahun tanaman pala dapat di petik dua kali, yang setiap daerah biasanya waktunya tidak sama. Umumnya buah pala dipanen setelah cukup tua, yang ditandai merekahnya buah, umurnya + 6 bulan sejak berbunga. Cara pemetikannya bias dengan galah yang ujungnya di beri keranjang, atau langsung memenjat pohon  untuk memungut buah yang betul betul tua. Buah yang telah di petik,segera di perlakukan sesuai keperluannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari dari segala penyakit. Dan setiap tahun panen pala di lakukan dua priode. Mengenal tiga musim pemetikan yaitu : musim barat , musim matahari ( kemarau ) dan musim timur.
a. Musim barat di mulain pada daerah pantai ( + bulan oktober ),  dua bulan kemudian di daerah pegunungan . biasanay biasanya buah buah yang dipetik pada musim barat  ini kwalitasnya baik.
b.Musim timur : Didaerah pantai dimulai di bulan maret sedangkan di daerah pergunungan di mulai pada bulan juni. Buah pala yang di panen  musim ini kwalitas pala dan fulinya lebih rendah, di bandingkan yang dipanen pada musim barat
c .  Musim matahari : adalah musim pemetikan tambahan yang dilakukan pada musim barat dan musim timur..
2. 8. Pengolahan
     Agar diperoleh mutu yang lebih baik, maka perlu di petik buah yang bener-benar tua/ telah membelah. Buah pala yang telaqh jatuh ke tanah bekas di makan burung, umumnya merupakan buah yang tua juga, tetapi hasil fuli tidak dapat di harapkan.
2.9. Pengolahan Pala dan fuli
1. Pemisahan biji dan buah
2. pelepasan fuli dari bijinya yang dil;dkukan dengan hati hati,dari ujung kearah pangkal, agar diperoleh fuli yang utuh sehingga bermutu tinggi
3. Pengeringan antara pala dan fuli dilakukan secara terpisah, pengeringan biji tidak boleh dengan suhu 45 °c, karena akan diperoleh biji pala yang berkualitas rendah disebabkan mencairnya kandungan lemak, biji keriput dan membentuk remah dan aroma biji akan berkurang, pengeringan dapat dilakukan dengan penjumuran atau dengan pengasapan. Pengasapan dilakukan di rumah asap, pada suhu ruangan 35°c,- 40°c, dilakukan terus menerus selama10 – 15 hari samapai kadar air biji menjadi 8-10 % pengeringan fuli lebih sederhana, full disebar di atas tampi/nyiru dan di jemur di bawah sinar matahari sampai kadar airnya menjadi 10 -12%4. Pemisahan biji pala dari cangkangnya. Penyimpanan biji pala kering biasanya masih bercangkang ( untuk melindungi dari hama dan penyakit ). Cangkang ini dapat di pecah dengan mesin pemecah pala atau di pukul dengan pemukul kayu, luka pada biji akan menurunkan kwalitasnya.
4 . fumigasi ( pengendalian hama dan penyakit dengan menggunakan gas racun ) Untuk pala di lakukan 2 kali, yaitu setelah biji di pisah kan dar cangkang nya dan setelah pengepakan dalam karung menjelang di export. Untuk fuli juga difumigasi 2 kali, yaitu sebelum dilakkan sortasi dan setelah pengepakan menjelang di export
5. Sortasi.
 Sortasi pala dilakukan menurut: Ukuran,warna, keriput,/tidak, pecah basah-lubang/tidak. Pada garis besarnya di bedakan 3 kwalitas biji pala, yang masing masing dapat dipisahkan atas beberapa sub kwalitas abcd, berasal dari buah petik yang cukup tua dan pemukaan biji licin. Kwalitas 11 atau rimple atau ss, pemukaan biinya berkeriput karena berasl dari buah yang belum cukup tua atau karena mengalami pemanasan lebih dari 45°C. kwalitas 111 atau BWP ( Broken,Warmy, Punky ) berasal dari buah yang kurang tua yang di pungut dari tanah, buah yang kurang tua atau buah yang mengalami kerusakan dalam pengolahan. Kwalitas ABCD masih dapat dipisahkan atau sub kwalitas A, B, C dan D dengan menggunakan saringan kayu yang mempunyai lubang dengan diameter tertentu . Kwalitas rimple/ss, berdasrkan besar kecilnya masih dapat dipisahkan atas sub kwalitas R/A dan R/E. sedangkan kwalitas BWP dapat dibagi atas sub kwaltas BWP1 dan BWP 11. Sortasi biji pala ini dilakukan dengan tangan
2.10. Pengolahan Minyak Pala
                 Bbiji pala mengandung minyak lemak (fixed oil) sebanyak 25 – 40 % minyak ini dapat diperoleh dengan cara menggiling dan memeras biji pala tersebut. Apabila minyak lemak tidak dikeluarakan lebih dahulu, pada penyulingan akan ikut tersuling dan akan tersulit dipisahkan dari minyak palanya. Setelah biji pala tergiling kemudian dimasukkan bejana, dan dilakukan penyulingan selama +10–30 jam. Setelah disaring, minyak ditampung kedalam botol penampung yang digunakan untuk memisahkan air dari minyak, rendemen minyak yang diperoleh berkisar antara 7– 6 %. Minyak pala berupa cairan yang hampir tidak berwarna / kuning muda, dengan bau khas pala, apabila disimpan akan menyerap oksigen dan menjadi kental. Minyak pala ini dieksport ke Singapura, Perancis, Inggris, Nederland dan Amerika Serikat. Standar mutu minyak pala : -Deskripsi : Minyak pala adalah yang diperoleh dari penyulingan biji–biji buah tanaman Myristica Fraqrans Houtt. Jenis mutu : Minyak pala digolongkan dalam satu jenis mutu. -Syarat mutu Karakteristik Syarat – Bobot Jenis pada 25°C 0,847 – 0,919 –Index bias pada 25°C 1,474-1,497 –Putaran optik pada 25°C + 10°-30° Kelrutan dalam etanol 90 % 1–1 jernih, seterusnya jernih. Suhu 25°-30° -Sisa penguapan contoh 4,8 gr 2,5 % sampai 5,2 gr, mark. –Zat– zat asingan. Minyak pelican negatif B. Minyak terpenting negatif C. Minyak lemak Negatif D. Alkohol tambahan negative.
2.11.Pengolahan Pala  Destilasi (destening nutmeg)
                 Pengolohan destilasi sangat sederhana sekali, yakni buah pala yang masih muda (berumur 2-5 bulan) dipetik, dilepaskan daging buahnya, kemudian bijinya dijemur dipanas matahari selama 2-3 hari, kemudian disotir menurut mutunya. Cars lainnya adalah dikeringkan di atas tungku api (diasap) selama + 2hari. Dipasaran dunia terdapat 2 mutu pala destilasi yaitu : -Mutu I kode AZWI. –Mutu II kode ETEZ. Spesifikasi : -Deskripsi : Pala deslitasi adalah biji pala yang berasal dari buah tanaman Myristica Fraqrans Houtt yang dipetik muda. –Jenis mutu : Ada 2 jenis mutu yaitu, Mutu I (AZWI), buah pala tampa batok yang dikeringkan, umunya berasal dari buah muda berumur 2-2,5 bulan. Mutu II (ETEZ), buah pala yabg dikeringkan, umumnya berasal dari buah muda berumur 2-5 bulan. –Syarat mutu Syarat Karakteristik Mutu I Mutu II.
-          Kadar air, % (bobot/bobot) males. 14,0 14,0
-          Kadar minyak atsiri, (bobot/bobot) min. % 7,54
-          Kadar minyak non atsiri, (bobot/bobot) males. % 10 12
-          Benda asing, % (bobot/bobot) maks. 0,5 0,5

KESIMPULAN
Pala (Myristica fragranhoutt) adalah tanaman daerah tropic yang memeliki 200 species, dan seluruhnya tersebar di daerah tropis. Dalam keadaan pertumbuhan  yang normal, tanaman pala memiliki  mahkota yang rindang ,dengan tinggi batangnya 10 – 18 m. pohonnya meruncing keatas.,dengan bahagian paling atasnya,  agak bulat serta ditumbuhi daunan yang rapat.
Kegunaan lain pohon pelindung adalah untuk melindungi tanaman dari sinar matahari yang berlebihan, terutama pada saat tanaman masih. Yang perlu di perhatikan,pada waktu tanaman berumur 4 – 5 tahun, tanaman pala sudah memerlukan sinar matahari yang banyak untuk dapat berproduksi, dan pemeliharaan Untuk mencapai hasil yang maksimal dari tanaman yang di usahakan, maka pemeliharaan merupakan salah satu factor yang harus di perhatikan, antara lain dalam hal, Pohon pelindung, Tanaman muda umumnya kurang tahan terhadap panas matahari. Dalam hal ini untuk menjamin agar tanaman tumbuh dengan baik dan berproduksi tinggi.
Panen Tanaman mulai berbuah pada umur 7 tahun, dan umur 10 tahun sudah berproduksi ecara menguntungkan. Produksinya akan terus meningkat dan pada umur 25 tahun mencapai produksi tertinggi,. Hal ini berlangsung terus samapai tanaman berumur 60 – b70 tahun.
Pengolahan destilasi sangat sederhana sekali, yakni buah pala yang masih muda (berumur 2-5 bulan) dipetik, dilepaskan daging buahnya, kemudian bijinya dijemur dipanas matahari selama 2-3 hari, kemudian disotir menurut mutunya. Cars lainnya adalah dikeringkan di atas tungku api (diasap) selama + 2hari.

Share this article :

+ komentar + 1 komentar

31 Oktober 2018 pukul 21.31

terima kasih atas informasinya

Posting Komentar

malaysia

Popular post

iklan

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HIMPUNAN MAKALAH CUT ROES - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
back to top