Ribuan Warga Salat Minta Hujan di Aceh

Sabtu, 11 Agustus 20120 komentar

Sabtu, 11 Agustus 2012 11:11 wib
Suasana salat Istisqo di Banda Aceh (Foto: Okezone/Salman Mardira)
Suasana salat Istisqo di Banda Aceh (Foto: Okezone/Salman Mardira)
BANDA ACEH - Ribuan warga melaksanakan salat istisqa di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh, pagi tadi. Salat digelar untuk memohon agar diturunkan hujan, menyusul kemarau panjang melanda Aceh.

Akibat kemarau, sedikitnya 856 hektare sawah di provinsi itu gagal panen. Kerugian petani ditaksir mencapai Rp13 miliar lebih. Sebagian hutan mulai terbakar dan suhu harian rata-rata antara 34 hingga 35 derajat celcius.

Warga berbondong-bondong datang ke lokasi kemudian berdiri membentuk saf dengan posisi kaum pria di depan dan perempuan di belakang, Sabtu (11/8/2012) pagi.

Salat di bawah teriknya matahari itu dipimpin Teungku Zamhuri, imam rawatib Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.

Salat istisqa dilaksanakan dua rakaat. Rakaat pertama diiringi tujuh kali takbir, rakaat kedua lima kali takbir, sebelum membaca surat Al Fatihah. Usai salat, dilanjutkan dengan membaca rukun dua khutbah serta doa memohon dibebaskan dari kemarau.

Dengan menengadah tangan ke langit dan menghadap kiblat, jamaah tak kuasa menahan tangis saat memanjatkan doa yang dipimpin dipimpin Teungku Muhammad Rofiq, ulama kharismatik sekaligus pemimpin pondok pesantren di Aceh Besar.

Muhammad Rofiq dalam khutbahnya mengajak warga untuk tidak saling bermusuhan dan perbanyak bertaubat.

Dia berkisah sejarah pada masa Nabi Musa yang dilanda paceklik dan kekeringan parah. Kemudian Musa mengajak pengikutnya melaksanakan salat istisqa di lapangan terbuka dengan pakaian sederhana. Namun, tiga hari berturut-turut digelar tak setetes pun hujan turun.

Melalui firman-Nya, Allah memberitahu kepada Musa bahwa ada di antara umatnya yang suka ghibah atau membicarakan kejelekan orang.

Lantas Musa bertanya kepada Allah, kenapa ini terjadi, padahal kaumnya sudah bersungguh-sungguh memohon. Melalui firmannya Allah menjawab bahwa di antara kaumnya itu ada seorang yang suka bergosip (gibah), sehingga dia harus meminta maaf dulu kepada orang-orang yang sudah digosipkannya. Setelah diakui dan saling memaafkan, Allah menurunkan hujan di negeri Musa.

Usai salat dan berdoa, ribuan jamaah saling bersalaman dan berpelukan.

Dalam barisan salat istisqa terlihat Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar serta sejumlah pejabat lainnya.






SUMBER  :
Salman Mardira - Okezone
Share this article :

Posting Komentar

malaysia

Popular post

iklan

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. HIMPUNAN MAKALAH CUT ROES - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger
back to top